Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bintang Raksasa Meledak di Rasi Bintang Cynus

Bintang Raksasa Meledak di Rasi Bintang Cynus

https://mitosbro.blogspot.com/ Malam Kemarin (14/5), astronom amatir asal AS Patrick Wiggins menemukan suatu ledakan bintang meledak ataupun supernova terang yang terjadi di galaksi spiral NGC 6946 di rasi bintang Cygnus. Apabila dikonfirmasi, ledakan bintang ini bakal menjadi supernova ke-10 yang ditemukan di galaksi yang dijuluki sebagai Galaksi Kembang Api tersebut.


Supernova yang dikatalogkan sebagai AT 2017 eaw ini ialah supernova ketiga yang ditemukan Wiggins. Ia menemukannya dengan membandingkan foto CCD yang dibangun pada tanggal 14 Mei 2017 pukul 23.00 UT ataupun kurang lebih pukul 06.00 WIB (15/5) melewati teleskop reflektor 0,35 mf / 5.5 di dekat Erda, Utah, AS dengan beberapa foto lain yang ia ambil di tahun-tahun sebelumnya.

Dari membandingkan foto tersebut, Wiggins menemukan bahwa ada perbedaan dari foto lama dengan foto baru. Yakni timbul noktah terang yang lantas ia curigai sebagai suatu ledakan bintang ataupun supernova.

Untuk memastikan, ia juga melihat objek terang baru tersebut lebih dari satu jam untuk melihat apakah noktah tadi tersebut bergerak ataupun tidak.hasilnya, tak ada gerakan sama sekali. Astronom asal Italia Gianluca Masi pun menolong untuk meperbuat cek untuk mengenal apakah objek tersebut ialah asteroid yang kebetulan lewat ataupun bukan, & hasilnya juga negatif.

Dari beberapa penelitian lanjutan yang diperbuat, akhirnya terkonfirmasi bahwa benda temuan Wiggins terbukti merupakan suatu supernova, yang bahkan kebetulan bintang tersebut tetap pada tahap awal ledakan. Dirinya memperkirakan magnitudonya ketika ini di level +12,8, lumayan terang untuk dilihat dengan teleskop selebar 6 inci!

Bintang Raksasa Meledak

Perbedaan foto sebelum & sesuah supernova. Terlihat supernova di segi atas kanan. Kredit: Gianluca Masi
Supernova AT 2017 eaw berada di dalam galaksi NGC 6946 di arah konstelasi Cygnus. Koordinatnya ialah R.A. 20h 34m 52,67s, deklinasi +60º 09' 14,0" (Epoch 2000.0).

Ia bakal terbit di langit Indonesia kurang lebih pukul 00.30 tengah malam WIB. Tetapi, sebab posisinya rendah di sebelah utara (sudut deklinasinya +60º), maka pada titik paling tinggi pun supernova ini hanya bakal berada pada ketinggian kurang lebih 20-26 derajat saja dari ufuk utara (lihat foto peta langit di bawah).

Dari spektrum yang diambil dari supernova AT 2017 eaw ini, diketahui bahwa spektrumnya sesuai dengan supernova jenis IIP. Supernova jenis ini mempunyai cahaya yang stabil. Diketahui pula bahwa bintang yang meledak ini setidaknya mempunyai 8 hingga 15 kali massa Matahari.

Supernova sendiri terjadi sebab satu sebab yang tentu yaitu menyusutnya bintang dampak bintang tidak mempunyai tekanan yang dapat menahan lapisan luar sebab fusi nuklirnya berhenti & akhirnya berminat gravitasi jadi menimbulkan tekanan menarik hingga akhirnya meledak.


Letak Supernova AT 2017 eaw di langit utara pukul 5 pagi. Kredit: Stellarium
Sayangnya, sebab magnitudonya tetap di kisaran +12, supernova ini tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Kita membutuhkan minimal binokuler untuk menemukan supernova ini pada koordinat yang telah diberikan di atas tadi.

Apabila kita mempunyai kamera DSLR ataupun kamera CCD, pasang kamera tersebut pada teleskop yang mempunyai panjang fokal (F) yang agak tinggi. Atur arah teleskop ke koordinat supernova & Kita dapat memotretnya beserta dengan sang galaksi di mana ia terjadi.

Supernova ini diperkirakan bakal terlihat terang dalam kemarin hari ke depan saja. Jadi, semoga cuaca cerah & selamat berburu supernova!

Post a Comment for "Bintang Raksasa Meledak di Rasi Bintang Cynus"